Sebaiknya Daging Aqiqah Dibagikan Mentah atau Masak?
Pada dasarnya, ada dua cara membagikan hewan akikah, yaitu; Pertama, dibagikan mentah kepada orang fakir miskin, kerabat, tetangga atau lainnya. Kedua, dimasak kemudian dibagikan kepada orang fakir miskin, kerabat, tetangga atau lainnya atau mengundang mereka semua ke rumah untuk makan daging hewan akikah tersebut secara bersama-sama.
Kedua cara tersebut dibolehkan karena sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Sirin, daging hewan akikah bebas digunakan untuk keperluan apa saja dan dibagikan seperti apa saja. Daging hewan akikah boleh dibagikan mentah, dan boleh juga dibagikan masak. Dalam kitab Almughni disebutkan;
قال محمد بن سيرين من التابعين: اصنع بلحمها كيفما شئت
“Gunakanlah daging hewan akikah seperti apa saja yang kamu suka.”
Namun, adakah di antara kedua cara tersebut yang lebih baik?
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa daging hewan akikah lebih baik dibagikan dalam keadaan sudah masak dibanding dalam keadaan mentah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Almusfashshal fi Ahkamil Aqiqah berikut;
واستحب كثير من اهل العلم ان لا يتصدق نيئا بل يطبخ ويتصدق به على الفقراء بارساله لهم
“Kebanyakan ulama (ahlul ilmi) menganjurkan agar daging hewan akikah tidak dibagikan dalam keadaan, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian disedekahkan orang fakir.”
Dalam kitab Atahzib, Imam Albaghawi juga mengatakan bahwa sebaiknya daging hewan akikah dibagikan dalam keadaan sudah masak.
ويستحب الا يتصدق بلحمها نيئا بل يطبخه ويبعث الى الفقراء بالصحاف
“Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan akikah dalam keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada orang fakir dengan nampan.”
Imam Ibnul Qayyim Jauziyyah dalam kitab Tuhfatul Maudud menyebutkan salah satu alasan mengapa sebaiknya daging hewan akikah dibagikan dalam keadaan sudah masak. Menurut beliau, agar orang lain yang menerima daging hewan akikah bisa langsung makan dan tidak repot lagi mengeluarkan biaya untuk memasak daging hewan akikah tersebut.
اذا طبخها فقد كفى المساكين والجيران مؤنة الطبخ وهو زيادة في الاحسان وفي شكر هذه النعمة
“Jika dia sudah memasak daging hewan akikah tersebut, maka orang miskin dan tetangga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masak. Hal tersebut menambah dalam kebaikan dan dalam mensyukuri nikmat ini.”
Sumber : https://bincangsyariah.com